Dow Jones 11825.29 Down -12.64 -0.11%
Nasdaq 2725.36 Down -40.49 -1.46%
S&P500 1281.92 Down -13.10 -1.01%
Oil 90.65 Down -0.21 -0.23%
LGD 1368.9 Down -1.30 -0.09%
Nikkei 10484.03 Down
RP/USD 9065
Market Data Actual Forcast Previous
Bursa berjangka AS pada perdagangan hari ini (19/1) tercatat mengalami pergerakan melemah. Melemahnya pergerakan bursa saat ini merupakan imbas dari adanya spekulasi yang memperkirakan bahwa data perusahaan AS untuk bulan ini akan mengalami pelemahan. Malam ini data building permits dan housing starts akan dirilis. Untuk data housing starts diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 100 unit, sedang data building permits diperkirakan hanya akan naik tipis 2000 unit.
Pada penutupan perdagangan di bursa saham Wall Street dini hari tadi tampak terjadi penurunan (20/01). Bursa AS retreat dan indeks S&P 500 mengalami penurunan terbesar sejak bulan November lalu setelah Goldman Sachs melaporkan bahwa keuntungannya gagal mencapai estimasi analis. Sementara data housing starts mengalami penurunan lebih besar dari proyeksi.
Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi tampak harga emas mengalami kenaikan untuk dua hari berturut-turut (20/01). Harga emas menguat di tengah kenaikan minat investor terhadap investasi dalam logam mulia. Melemahnya nilai tukar dolar AS juga turut menjadikan status logam mulia ini kembali bersinar.
Pada penutupan perdagangan di Nymex dini hari tadi tampak harga minyak mentah mengalami penurunan yang cukup signifikan (20/01). Harga minyak mentah turun 52 sen menjadi 90.86 dolar Amerika Serikat per barel.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ketiga perdagangan minggu ini ditutup pada posisi melemah 31.374 poin (0,88%) ke posisi 3517,275. Sempat naik di zona hijau pada awal perdagangan karena sentimen yang baik dari kenaikan bursa kawasan, IHSG langsung terpuruk ke zona merah di tengah perdagangan. Aksi profit taking saham saham besar , kekhawatiran inflasi, dan kurangnya sentimen positif menjadi faktor utama anjloknya IHSG.
Rupiah sempat mengalami peningkatan pada perdagangan sebelumnya. Pasar uang sedang dalam masa jenuh beli (oversold) terhadap dolar AS, sehingga banyak pelaku pasar kembali membeli rupiah. Akan tetapi tampaknya untuk saat ini rupiah masih akan berada dalam kondisi yang cenderung sideways pada kisaran tertentu.
Rupiah sempat mengalami peningkatan pada perdagangan sebelumnya. Pasar uang sedang dalam masa jenuh beli (oversold) terhadap dolar AS, sehingga banyak pelaku pasar kembali membeli rupiah. Akan tetapi tampaknya untuk saat ini rupiah masih akan berada dalam kondisi yang cenderung sideways pada kisaran tertentu.
Thank you
PT Genuine Consultants
Zaedani
Yahoo Messenger : tokohpdhm
Skype : Wanhse (Indonesia)