04 January 2011

04 Jan 2011 Market Review

HIS          23496.26  UP  60.21     +0.26%

NIKKEI  10373.85  UP  144.93   +1.42%

China    2814.1462  UP  6.0693   +0.22%
  
DOW           11670.75     UP     93.24    +0.81%

NASDAQ    2691.52        UP    38.65    +1.46%

S&P 500     1271.89         UP    14.25    +1.13%

GOLD         1414.8          DOWN     -8.10     -0.57%

OIL               91.38          DOWN     -0.17     -0.19%

Presiden SBY mengatakan dalam acara pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini (03/01) bahwa nilai belanja negara pada APBN 2011 akan meningkat mencapai Rp 1.229 triliun. Pemerintah akan mencoba mengoptimalisasi anggaran tersebut untuk mendorong perekonomian. Presiden menyebutkan pemerintah akan mendorong nilai belanja pemerintah secara optimal sehingga target-target ekonomi bakal tercapai dengan baik.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari bursa kemarin ditutup naik sebesar 24 poin atau 0,65% menjadi 3727,52 basis poin. Sedangkan indeks LQ45 naik 6,753 poin atau 0,99% menjadi 667.951 basis poin. Pada perdagangan hari ini menurut analis Vibiz Research unit dari Vibiz Consulting, kemungkinan bursa akan masih menguat terbatas dalam sentiment situasi “January Effect” yang biasanya positif di pasar (04/01). 

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi tampak harga emas mengalami penutupan yang cenderung melemah meskipun tipis saja (04/01). Harga emas melemah setelah rally sebelumnya sempat mendorong harga komoditas ini mencapai kisaran rekor tertingginya di tengah ekspansi besar sector manufaktur di AS.

Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi tampak harga minyak mentah mengalami kenaikan lanjutan (04/01). Harga minyak mentah naik ke posisi tertinggi dalam 27 bulan di tengah spekulasi bahwa AS akan mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tahun 2011 ini.

Harga minyak sawit pada perdagangan hari ini (3/1) tercatat mengalami kenaikan di awal perdagangan tahun ini. Naiknya harga minyak sawit dipengaruhi oleh cukup banyaknya sentimen positif yang berkembang. Salah satu sentimen positif yaitu adanya spekulasi mengenai berkurangnya persediaan minyak sawit di negara-negara produsen seperti Indonesia dan Malaysia akibat cuaca buruk.

Rupiah Makin Kuat di Posisi 9.010
Menguatnya nilai tukar rupiah tampaknya didorong oleh aksi ambil untung yang dilakukan oleh para pelaku pasar setelah dolar mengalami peningkatan yang cukup tajam selama tiga minggu belakangan. Rupiah sempat melemah didorong oleh aksi beli dolar yang dilakukan oleh para importir lokal. Importir membeli dolar untuk melunasi utang-utang yang jatuh tempo di akhir tahun ini. Selain itu tampaknya nilai tukar rupiah juga terbentur oleh aksi ambil untung yang dilakukan oleh investor. Para pelaku pasar cenderung menghindari kegiatan mengambil posisi jelang akhir tahun.
Rupiah ditutup pada posisi per 9.010/9.020 dolar AS, menguat sebesar 13 poin dibanding posisi penutupan pada hari sebelumnya  9.023/9.033.

pergerakan rupiah masih akan cenderung bergerak dalam trend melemah. Meski demikian tampaknya rupiah masih akan berada dalam kisaran yang tidak terlalu jauh dari 8.900 – 9.050 per dolar dengan kehadiran intervensi BI

Untuk Informasi Yang Lebih Sila Hubungi 
Zaedani 

Yahoo Messenger : Tokohpdhm
Skype : Wanhse

PT Genuine Consultants